Pengertian Satwa Marga
Yang dimaksud dengan penampungan hewan adalah kawasan lingkungan yang memiliki ciri khas yang di dalamnya terdapat beragam ekosistem hewan. Penampungan ini biasanya dihuni oleh beberapa ekosistem hewan yang sudah hampir punah atau bisa dibilang langka.
Ketika ada beberapa hewan yang terancam punah di suatu lingkungan, cara paling efektif untuk melakukannya adalah dengan membuat penangkaran lingkungan yang disebut penampungan hewan daripada harus mengangkut semua hewan langka ini ke kebun binatang.
Perlu diketahui bahwa pembentukan cagar alam ini didasarkan pada peraturan pemerintah yang ketat. Prinsip pendirian cagar alam ini berdasarkan Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1945 tentang Kehutanan dan Konservasi untuk Pelestarian Lingkungan Hidup akibat Kerusakan Manusia.
Properti cagar alam
Kawasan ini tentunya dapat dikenali sebagai kawasan lindung karena memiliki beberapa karakteristik. Ciri-ciri kawasan yang bersangkutan adalah sebagai berikut:
- Jika kawasan hutan ini dihilangkan, maka dapat menimbulkan dampak negatif atmosfer, hidrologi, geologi,
- geografis dan sosial ekonomi, yang dapat terjadi dalam waktu yang relatif singkat.
- Hutan ini memiliki manfaat yang besar bagi kehidupan flora dan fauna termasuk masyarakat
- Hutan ini juga memiliki spesies hewan unik yang diketahui tidak dapat tumbuh dan berkembang biak di tempat lain
- Hutan ini memiliki spesies hewan unik yang saat ini hanya ada di lokasi tersebut
- Hutan ini memiliki jenis tumbuhan unik yang diketahui tidak bisa ditanam di tempat lain
- Hutan ini memiliki jenis tumbuhan unik yang selama ini hanya ada di tempat ini.
Fitur cagar keluarga hewan
Berdasarkan ciri-ciri tersebut di atas, maka cagar alam ini mempunyai ciri khas yang dapat dibedakan antara kebun binatang dan cagar alam. Ciri umum dari suaka margasatwa ini adalah bahwa Ilaha memiliki keunikan fauna yang endemik di daerah tempat cagar tersebut berada. Berbeda dengan kebun binatang yang memiliki spesies hewan yang berbeda
Sisi geografis
Dari segi geografi, keberadaan shelter ini memiliki ciri bahwa letak suatu kawasan disekitar shelter ini dipengaruhi oleh letak astronomisnya. Suaka margasatwa di sekitar khatulistiwa memiliki ciri-ciri hewan endemik berupa hewan tropis.
Letak astronomis cagar alam yang jauh dari garis katulistiwa ini memiliki ciri-ciri hewan subtropis. Berbeda dengan hewan khas yang endemik di kawasan Arktik. Sebagai contoh,
- Cagar alam di Indonesia memiliki fauna unik seperti gajah, harimau, dan lain sebagainya.
- Suaka margasatwa di Australia memiliki fauna unik seperti kanguru dan anoa.
- Sedangkan cagar alam di kawasan Arktik memiliki keunikan fauna berupa beruang kutub, penguin, dan lain-lain.
Sisi atmosfer
Sisi atmosfer cagar alam ini dimaksudkan sebagai pelestarian masalah lingkungan suatu suaka hewan yang ada karena berupaya melestarikan satwa langka akibat faktor cuaca di permukaan bumi yang sudah tidak beraturan akibat pencemaran global. Suaka atmosfer adalah tempat pelestarian komodo di Pulau Komodo.
Sisi hidrologi
Ciri-ciri cagar alam dari segi hidrologi didasarkan pada kata hidrologi yang artinya air. Ciri hidrologi tempat penampungan adalah perkembangbiakan spesies ikan yang sudah punah, seperti hiu martil, hiu putih besar, dan lain-lain.
Sisi geologi
Keistimewaan aspek geografis cagar alam antara lain penangkaran satwa langka yang diakibatkan oleh aktivitas geologi seperti pemindahan habitat asli harimau jawa di lereng Gunung Slamet di kawasan Way Kambas Provinsi Lampung. Pemindahan dilakukan karena aktivitas vulkanik Gunung Slamet yang dapat membahayakan nyawa harimau jawa.
Sisi sosial ekonomi
Ciri khas suaka margasatwa ditinjau dari aspek sosial ekonomi adalah memiliki indikator sebagai suaka margasatwa yang dapat digunakan untuk mendorong perekonomian suatu negara. Kegiatan sosial disini adalah untuk kebutuhan rekreasi masyarakat.
Bentuk hutan
Suaka margasatwa juga merupakan tempat berkembang biak bagi konservasi hewan langka. Agar satwa betah dan mampu berkembang biak di penangkaran maka perlu dilakukan penangkaran sesuai dengan habitat aslinya berupa hutan. Hutan sebagai tempat berlindung tidak hanya dapat menjamin kelangsungan hidup hewan, tetapi juga memiliki banyak keuntungan bagi manusia.
Keunikan hutan
Sebuah desain hutan yang berfungsi sebagai tempat berkembang biak cagar alam tentunya memiliki keunikan tersendiri. Yang menjadi keunikan dari hutan suaka margasatwa ini adalah harus dicirikan dengan kehidupan satwa yang ditangkap di dalamnya. Misalnya untuk penangkaran gajah, dibutuhkan telaga yang relatif besar untuk kebutuhan air gajah. Untuk penangkaran spesies monyet, dibutuhkan pohon-pohon besar agar para monyet bisa bermain-main dengan senang hati.
Fitur cadangan dan contoh permainan
Hunian ini memiliki fungsi dan dapat dicontohkan dalam kehidupan manusia lainnya. Diantaranya adalah fungsi dan contoh cagar alam yaitu pengadaan Pulau Komodo untuk pelestarian komodo dan fungsi untuk negara serta meningkatkan devisa negara yaitu sebagai pemasukan wisatawan yang datang ke Pulau Komodo. wilayah.
Contoh cadangan permainan di Indonesia
Di bawah ini beberapa contoh cagar alam di Indonesia yang membentang dari Sabang hingga Merauke, antara lain:
- King’s Hall (Sumatra)
- Kerumutan (Sumatra)
- Muara Angke (Jakarta)
- Gunung Sawal (Jawa Barat)
- Pulau Kaget (Kalimantan)
- Kateri (Nusa Tenggara Timur)
Itulah penjelasan untuk pengertian Bagaimana Hewan Marga, Ciri, Ciri, Fungsi, dan Contoh. Semoga apa yang telah dijelaskan diatas semoga bermanfaat untuk anda.
Sumber :