Peran berpikir kreatif dalam pendidikan, strategi pemecahan masalah awal

Rate this post

Agustus biasanya bulan pertama masuknya mahasiswa baru ke dunia perkuliahan. Di semester baru ini juga banyak perguruan tinggi yang menawarkan berbagai acara perkenalan agar mahasiswa baru bisa mengenal dunia perkuliahan lebih baik.

Peran-berpikir-kreatif-dalam-pendidikan,-strategi-pemecahan-masalah-awal

Acara yang dihadirkan tidak hanya memperkenalkan organisasi atau kegiatan ilmiah di seluruh kampus

, tetapi juga keterampilan non-teknis (soft skill) yang digunakan saat menjelajah dunia perkuliahan.

Dari sekian banyak keterampilan non-teknis yang berguna sejak memasuki dunia perkuliahan, keterampilan berpikir kreatif mungkin belum banyak dibicarakan atau diperhatikan.

Padahal, berpikir kreatif sama pentingnya dan berguna dengan keterampilan non-teknis, yang sering diulang ketika memasuki jenjang akademik yang lebih tinggi seperti berpikir kritis.

Berpikir kreatif berarti menggunakan keterampilan dan kemampuan non-teknis

untuk menemukan solusi baru untuk suatu masalah.

Keterampilan berpikir kreatif adalah teknik yang digunakan untuk melihat masalah dari sudut yang berbeda dan kreatif dan menggunakan alat yang tepat untuk mengevaluasi dan mengembangkan rencana.

Dapatkan informasi, inspirasi, dan wawasan di email Anda.
email pendaftaran

Fokus merupakan bagian penting dari berpikir kreatif karena dalam proses berpikir kreatif biasanya kita menggunakan sesuatu atau berpikir dengan cara yang belum pernah dilakukan sebelumnya.

Baca juga: 4 Tipologi Grit: Kamu Yang Mana?

 

Ini adalah keterampilan yang berharga bagi individu dan salah satu yang harus selalu dimiliki oleh bisnis di antara jajaran mereka. Lagi pula, kata kreativitas berasal dari fenomena di mana sesuatu yang baru muncul.

Berpikir kreatif adalah keterampilan yang sama dengan keterampilan lainnya: dibutuhkan latihan terus-menerus untuk mengasahnya. Keteraturan diperlukan untuk mengekspos diri Anda pada situasi di mana ide-ide baru diperlukan.

Selain itu, perlu juga mengelilingi diri Anda dengan orang-orang yang mirip dengan kita

– yang memiliki keinginan untuk mengasah pemikiran kreatif – untuk mencapai tujuan.

Nah, ketika berpikir kreatif dimulai dari bangku kuliah maka akan lebih mudah bagi seseorang untuk meniti karir untuk memecahkan masalah dalam pekerjaannya di masa depan.

Selama masa perkuliahan, seorang mahasiswa menerima berbagai studi kasus dari dosennya yang dapat melatih pemikiran kreatifnya untuk memecahkan masalah tersebut dengan tetap mempertahankan nilai-nilai ilmiah.

Mungkin mereka, mahasiswa baru yang tidak terbiasa dengan pemecahan masalah, akan kesulitan untuk memecahkannya. Namun, jika Anda terus berlatih, itu akan menjadi kebiasaan seiring waktu.

Seseorang menjadi biasa dan otomatis menggunakan kemampuan berpikir kreatifnya pada masalah lain, tidak hanya untuk kehidupan akademis.

Padahal tujuan pendidikan yang sebenarnya adalah mempersiapkan peserta didik untuk mengoptimalkan potensi yang dimilikinya semaksimal mungkin, sehingga dapat dimanfaatkan untuk dirinya sendiri dan masyarakat sekitar, dan agar dapat menghadapi masa depan sesuai dengan waktunya.

Baca juga: Kegigihan, Pilar Kesuksesan

 

Oleh karena itu, dengan melatih berpikir kreatif terutama berdasarkan bidang pendidikan, maka tujuan akhir pendidikan itu sendiri dapat tercapai.

Selain itu, berpikir kreatif juga mempersiapkan siswa untuk ketidakpastian. Teknologi yang berkembang pesat dan kondisi yang rentan terhadap perubahan menciptakan ketidakpastian tentang hal yang sederhana.

Dengan melatih siswa untuk berpikir kreatif, mereka mencoba bertahan dengan menggunakan keterampilan mereka untuk menghadapi hal-hal yang tidak terduga dalam hidup mereka.

Setidaknya bagi Generasi Z dan Alpha, berpikir kreatif menjadi modal awal mahasiswa agar dapat berkembang secara mandiri dan nantinya di dunia profesional.

Berbagai pihak terlibat dalam penerapan berpikir kreatif dalam pendidikan formal, termasuk guru, yang memberikan kontribusi signifikan.

Oleh karena itu, metode pengajaran memang harus melibatkan siswa dalam dua arah, sehingga masing-masing pihak menerima umpan balik tentang bagaimana masing-masing memiliki ide dan solusi untuk setiap masalah.

Diskusi tentang berpikir kreatif tidak berakhir di sini, tentu saja. Artikel ini adalah pembuka dari pola pikir, yaitu berpikir kreatif.

LIHAT JUGA :

greenlifestyle.or.id
kopertis2.or.id
rsddrsoebandi.id
ktb-mitsubishimotors.co.id
topijelajah.com
mesinmilenial.com